Pidato - Pengertian, Teknik dan Etika Berpidato
Daftar Isi
Pada saat kita membaca sebuah
buku atau mendengar ceramah tentang teknik berpidato, tampaknya sangat
sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin mempraktekkannya, kita akan menemui
berbagai kendala. Diantaranya kurang menguasai materi, kurang menguasai massa,
tidak terbiasa berdiri di depan orang banyak, bagaimana mengatur sistematika
pembicaraan, mengatur suara, dan lain-lain. Semua syarat ini akan membuat
suasana menjadi rumit. Yang paling penting kita belajar dari sausana yang
sederhana dan kecil. Oleh karena itu dalam berpidato perlu adanya
teknik-teknik serta etika berpidato yang perlu kita ketahui . Dibawah ini akan
dibahas teknik, serta etika berpidato yang mudah untuk kita terapkan, tetapi
sebelum masuk ke pembahasan tersebut, kita harus pahami terlebi dahulu apa
tujuan kita berpidato.
Tujuan Pidato
Apa sih
tujuan dari pidato itu ?
Diantara tujuan dari pidato,
yaitu:
a.
informatif, bertujuan memberikan laporan/ pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk
pendengar
b.
persuasif
and instruktif, berisi
tentang usaha untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak audience untuk melakukan
sesuatu hal
c.
edukatif, berupaya menekankan pada aspek-aspek pendidikan, misalnya tentang
pentingnya hidup sehat, ber KB, hidup rukun antar umat bergama dan lain-lain;
d.
entertain, bertujuan memberikan penyegaran kepada audience yang sifatnya lebih
santai.
Teknik Berpidato
Ada empat teknik berpidato
yang umum, yaitu:
a.
Metode
Naskah, yaitu pidato yang digunakan
untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Cara demikian dilakukan agar
tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi
resmi, akan disebarluaskan dan dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutuip
oleh media massa\
b.
Metode
Menghafal, yaitu naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal
c.
Metode
Spontanitas, yaitu metode pidato yang
tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya
dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil secara mendadak
d.
Metode
Penjabaran Kerangka. Teknik
berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap adalah
teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari terpola yaitu materi
yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar isinya dengan
menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan.
Materi Pidato
Biasanya materi pidato, baik
yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat bagian, yaitu :
a.
Pendahuluan, yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang akan dibahas
dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting
kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok
permasalahan yang akan dibicarakan
b.
Isi. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu
mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan dikemukakan
sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience.
c.
Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung
hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian isi ini biasanya berisi
berbagai hal tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung,
ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-bagan, model,
dan humor yang relevan.
d.
Kesimpulan. Ini adalah bagian akhir dari sebuah pidato, yang merupakan kesimpulan
dari keseluruhan uraian sebelumnya.
Persiapan Sebelum Berpidato.
Ada beberapa persiapan yang
harus dilakukan sebelum berpidato antara lain:
a.
Menentukan
Tujuan Pidato
b.
Memilih
Pokok Persoalan
c.
Mengetahui
dan Menganalisa audience dan suasananya
d.
Mengumpulkan
materi pidato
e.
Menyusun
Kerangka Materi Pidato
f.
Melakukan
Latihan Pidato
g.
Menghilangkan
Perasaan “Demam” Panggung yaitu
dengan cara: memfokuskan pikiran pada diri sendiri, percaya diri(PD),
menganggap audience tidak tahu
tentang apa yang kita bicarakan, memperdalam materi dengan baik, mempersiapkan
konsep pidato beberapa hari sebelumnya, membaca berulang-ulang materi pidato,
mempersiapkan diri beberapa jam sebelum tampil dan jangan tergesa-gesa, serta
istirahat yang cukup. Terakhir sudah tentu adalah dengan berdoa.
Saat Berpidato
a. Pembukaan. Pembukaan
pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi pembicara, karena
bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya:
·
dengan memperkenalkan
diri, atau
·
Membuka
pidato dengan humor, atau
·
membuka
pidato dengan pendahuluan secara umum.
b.
Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka
langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya.
c.
Penutup Pidato bisa dilakukan dengan:
·
Membuat
rangkuman atau simpulan; atau
·
menyatakan
kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; atau
·
menceritakan
cerita singkat yang menarik; atau
·
mengutip
kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait pantun; atau
·
mengajak
atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para pendengar
Beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato.
Ketika kita ingin berpidato tentunya ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya yaitu :
a.
Posisi
Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua audience. Kalau boleh tidak duduk,
usahakan untuk berdiri, agar semua audience dapat menatap wajah dan penampilan
pembicara;
b.
Mengatur
Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas, tegas, dan
nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau ruang
aula yang luas dan besar;
c.
Volume,
Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usaha mengatur: volume suara,
intonasi, dan pelafalan;
d.
Sisipkan
humor yang sopan, segar dan relevan;
e. Gerak Tubuh,
seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga
mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus
sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan;
f. Penggunaan
mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, dan jangan
menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya
bagus; dan
g. Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga,
papan tulis, sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.
Etika Dalam Berpidato
Selain Teknik Berpidato, Hal yang tak kalah penting
harus kita ketahui sebelum berpidato ialah Etika
Berpidato. Dalam berpidato, tentu sebisanya kita harus dapat beradaptasi
serta membedakan siapa yang menjadi audience kita saat berpidato. Berikut beberapa etika dalam berpidato yang harus kita
perhatikan :
1.
Etika
berpidato di depan umum meliputi :
·
Mengenakan
pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan; Tampil
dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;
·
Menyisipkan
beberapa humor segar dalam pidato;
·
Gunakan
kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana;
·
Sebagai kata
penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang
berkenan dan lain-lain.
2.
Etika
berpidato di depan pejabat:
·
Menghilangkan
rasa rendah diri;
·
Jangan
tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain;
·
Jangan
terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.
3.
Berpidato di
depan Pemuka Agama
·
Jangan
mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama;
·
Jangan ada
nada merendahkan atau memuji agama tertentu;
·
Perbanyak
istilah-istilah keagamaan
4.
Etika
Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati
jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan
istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari
kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;
5. Etika
Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan penalaran yang
berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan kata-kata yang
bersifat menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda
6.
Etika
Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-kata yang
sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa
stempat.
Penutup
Sebenarnya jika kita memahami dengan
baik mengenai teknik berpidato serta bisa menjaga etika dalam berpidato, maka
kita akan merasa lebih santai saat berpidato didepan umum dan audience pun dapat
memahami dan menerima apa yang anda paparkan.
Saran
Ketika seseorang berpidato, baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata sambutan,
sebaiknya kita perhatikan dan mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya.
Kelebihannya kita ambil sebagai contoh, sedangkan kelemahannya kita abaikan.
Itulah beberapa ulasan mengenai Pidato-Pengertian, Teknik dan Etika Berpidato yang
harus kita perhatikan serta kita terapkan ketika kita ingin berpidato. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalam.
Post a Comment for "Pidato - Pengertian, Teknik dan Etika Berpidato"