Makalah Bahasa Indonesia 'Diksi atau Pemilihan Kata'
Tugaskuliah15 - Makalah Bahasa Indonesia 'Diksi atau Pemilihan Kata' adalah Makalah yang membahas tentang diksi atau pemilihan kata dimana dalam Makalah ini mendefinisikan diksi, persyaratan diksi, kata ilmiah , kata populer, kata jargon dan slang. Selai itu juga dibahas mengenai pilihan kata dan penggunaan diksi.
Sebelum kita masuk pada pembahasan yang ada pada makalah tersebut, sebagai pengantar marilah kita simak pengertian dari diksi berikut. Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Nah, Untuk lebih jelasnya mengenai diksi atau pemilihan kata, silakan anda simak baca makalahnya di bawah ini.
Bagi kamu yang ingin file lengkap dari makalah diksi atau pemilihan kata, dibawah ini saya sudah menyiapkan link downloadnya. Kamu tinggal pilih jenis file yang ingin kalian download.
Download contoh makalah bahasa indonesia 'diksi atau pemilihan kata'.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memang
harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya
penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau
diksi.
Terkadang
kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang
baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun
tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman
yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat
penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk menghindari
kesalapahaman dalam berkomunikasi.
Diksi
atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk
menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Indonesia
memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai
dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga
memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut
berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat
tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari
berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan
bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan
pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi
dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah
paham.
Pemilihan
kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal
pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata
tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan
kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan
dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata
(diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang
kita pilih.
Dalam
makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya
bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata
serapan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan diksi
b. Bagaimana persyaratan diksi
c. Bagaimana yang dimaksud kata ilmiah , kata populer, kata jargon dan slang
d. Bagaimana pilihan kata dan penggunaan diksi
1.3. Tujuan
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah:
a. Megetahui pengertian dari diksi
b. Mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam penggunaan diksi
c. Memahami penjelasan tentang kata ilmiah, kata populer, kata jargon dan slang
d. Memahami penjelasan pilihan kata dan penggunaan diksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengetian Diksi
Diksi
ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras
untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam
dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada
beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau
pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang
disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk mencapai target
komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan secara
verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi,
dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh
penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata
dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas
terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi,
daripada pemilihan kata dan gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan
bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh
efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam
KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan
selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan
dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis,
serta tutur sapa.
2.2. Persyaratan Diksi
Ada
dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang
dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan.
Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat,
artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis.
Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan
kata, perlu diperhatikan :
a. Kaidah kelompok kata/ frase
b. Kaidah makna kata
c. Kaidah lingkungan sosial
d. Kaidah karang-mengarang
Hal ini di jelaskan satu persatu, sebagai berikut :
a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase
Pilihan
kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya
pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
Ø Tepat
Contohnya :
Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
Ø Seksama
Contohnya :
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama.
Ø Lazim
Lazim
adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak
lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakain-nya.
b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.
v Jenis Makna
Ø Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Makna Leksikal adalah
makna kamus atau makna yang terdapat di dalam kamus. Makna ini dimiliki
oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik, buku
2. Makna Gramatikal adalah
makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses gramatikal, seperti
proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi
(pemajemukan).
Contoh :
- Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor ; Adik mengotori lantai itu.
- Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein nabati.
- Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; Ia bekerja di rumah sakit bersalin
Ø Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:
1. Makna Denotasi adalah
makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak
menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna
sebenarnya.
Contoh :
- Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas
- Besi : logam yang sangat keras
2. Makna konotasi adalah
makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan
menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna
kias atau makna kontekstual.
Contoh :
- Ibu kota : pusat pemerintahan
- Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
- Jamban : kamar kecil
Ø Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh :
- meja, baju, membaca, menulis
2. Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh :
- baik, indah, sedih, gembira
v Perubahan Makna
Ø Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas.
1. Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.
Misalnya:
Kata
|
Dulu
|
sekarang
|
Berlayar
|
Mengarungi laut dengan memakai kapal layar
|
Mengarungi lautan dengan alat apa saja
|
Putera-puteri
|
Dipakai untuk sebutan anak-anak raja
|
Sebutan untuk semua anak laki-laki dan perempuan
|
2. Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu
Kata
|
Dulu
|
Sekarang
|
Sekarang
|
Sebutan untuk semua orang cendikiawan
|
Gelar untuk orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi
|
Madrasah
|
Sekolah
|
Sekolah yang mempelajari ilmu agama Islam
|
Ø Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :
1. Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan lebih baik dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
- Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
2. Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya
- Kata bini sekarang dirasakan kasar
v Pergeseran Makna
Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:
1. Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
- Tasya menyikat giginya sampai bersih
- Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu
2. Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh:
- Sayur itu rasanya pedas sekali
- Kata-katanya sangat pedas didengar.
v Relasi Makna
1. Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.
Contoh :
- Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o racun
- Buku berarti ;
o Kitab
o antara ruas dengan ruas
2. Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti.
Contoh:
- Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
- Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
- Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3. Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti
Contoh:
- Bang dengan bank
- Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh:
- Pintar dengan pandai
- Bunga dengan kembang
Kesinoniman
kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab
itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin
kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di
dalam karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh
hal-hal berikut ini :
· Pengaruh bahasa daerah
Contoh :
- Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .
- Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.
- Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
· Perbedaan dialek regional
Contoh :
- Handuk bersinonim tuala ,
- selop bersinonim seliper
· Pengaruh bahasa asing
Contoh :
- kolosal bersinonim besar,
- aula bersinonim ruangan,
- realita bersinonim kenyataan .
· Perbedaan dialek sosial
Contohnya :
- suami bersinonim laki,
- istri bersinonim bini,
- mati bersinonim wafat.
· Perbedaan ragam bahasa
Contohnya :
- membuat bersinonim menggubah,
- assisten bersinonim pembantu,
- tengah bersinonim madya.
· Perbedaan dialek temporal
Contohnya :
- hulubalang bersinonim komandan,
- kempa bersinonim stempel,
- peri bersinonim hantu .
5. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
- Tua- muda
- Besar – kecil
- Luas – sempit
6. Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh:
- Kata kepala yang
mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti
orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
- Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat juga kaki meja yang menahan meja.
c. Pilihan kata sesuai dengan Kaidah Lingkungan Sosial Kata
Diksi
harus selalu diperhatikan lingkungan pemakian kata-kata. Dengan
membedakan lingkungan itu, pilihan kata yang kita lakukan akan lebih
tepat dan mengena. Lingkungan itu dapat kita lihat berdasarkan :
1. Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek
Contoh:
Kata- kata mati, meninggal dunia, wafat, tewas, mampus, mangkat kita bedakan penggunaanya di dalam bahasa Indonesia berdasarkan rasa bahasa bukanlah melihat tingkat sosialnya
2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek
Contoh:
Kata-kata bis,kereta, dan motor kita bedakan penggunaanya berdasarkan geografinya
3. Formal/nonformal yang mengakibatkan bahasa baku/ tidak baku
Contoh:
Kata tersangka, terdakwa, dan tertuduh kita bedakan berdasarkan maknanya.
4. Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan khusus.
Ø Makna Umum( hipernim) adalah makna yang cakupannya luas.
Contoh:
bunga, bulan, hewan, kendaraan
Ø Makna khusus( hiponim) adalah makna yang cakupannya sempit atau terbatas.
Contoh:
Hipernim
|
Hiponim
|
Melihat
|
Menengok,menatap, melirik,menjenguk,melotot
|
Bunga
|
Melati, Anggrek, Sedap Malam
|
Bulan
|
Januari,Februari, Maret
|
Hewan
|
Ayam, Burung, kambing
|
d. Pilihan kata sesuai dengan kaidah mengarang.
Pilihan
kata akan memberikan imformasi sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Pilihan kata dengan kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang
berpasangan tetap, pilihan kata langsung dan pilihan kata yang dekat
dengar pembaca.
Contoh :
- Terdiri dari, terdiri dalam, terdiri atas
- Ditemani oleh, ditemani dari, ditemani dengan
- Ia
menelpon kekasihnya (pilihan kata langsung), Ia memanggil kekasihnya
melalui telepon (pilihan kata yang panjang dan berbelit-belit)
- Tidak semua pendengar/pembaca mengerti singkatan balita, KISS, dan kelompencir.
2.3. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang
a. Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.
Kata Ilmiah
|
Kata Popular
|
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
|
kiasan
rasa kecewa
akhir
perbedaan perlakuan
ramalan
pertentangan
ukuran
kekacauan
biografi singkat
daftar pustaka
|
c. Jargon
adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur
yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia
untuk kalangan terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan
dsb).
Contohnya :
populasi, volume, abses, H2O,dan sebagainya.
d. Kata
slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa
pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang
lain. Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang
atau menjadi kata-kata biasa.
Contohnya :
asoy, manatahan dan sesuatu ya .
2.4. Pilihan Kata dan Penggunaanya
1. Kata dari dan daripada
Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2. Kata pada dan kepada
Contoh :
- Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
Contoh :
- Atik sedang berada di luar kota (fungsi kata depan di)
- Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu)
4. Kata dan dan dengan
Contoh :
- Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
- Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara
Contoh :
- Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kreativitas
dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan
kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta
ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata
yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan
kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu.
Berdasarkan
kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil
karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan
tujuan penulis.
3.2. Saran
Penulis
mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada
semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat.
Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki
ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang
disampaikan mudah dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Moeliono, Anton, 1991. Santun bahasa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.
Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.
Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta
Bagi kamu yang ingin file lengkap dari makalah diksi atau pemilihan kata, dibawah ini saya sudah menyiapkan link downloadnya. Kamu tinggal pilih jenis file yang ingin kalian download.
Berikut link download contoh makalah bahasa indonesia 'diksi atau pemilihan kata'.
Makasih infonya gan
ReplyDeleteia..sama-sama gan..
Deleteterima kasih, makalah ini bermanfaat..
ReplyDeleteMy blog
Sama-sama gan...
DeleteSemoga bisa membantu.
Terimakasih atas kunjungannya.
terima kasih sangat bermanfaat.
ReplyDeleteMy blog
Sama-sama...
DeleteSemoga bisa membantu.
Jangan lupa dishare.
Terimakasih atas kunjungannya.
Makalahnya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteterima kasih atas ilmu yang sudah dibagikan. sangat bermanfaat bagi saya. kalau boleh sekalian promosi ya bg untuk berkunjung ke blog saya juga hehe. buka aja dulu, mana tau bermanfaat www.fahrizulfi.blogspot.com
ReplyDeleteSama-sama...
DeleteSemoga bisa membantu.
Jangan lupa dishare.
Terimakasih atas kunjungannya.
Saya adalah manusia yang hobi menulis di sebuah blog yang bernama masmient.com yang membahas teknolog, terkadang saya juga membahas tentang perbankan. meski demikian ada web lain yang membahas tentang tutorial seperti membuat akun dan tutorial lainnya.
ReplyDeleteSemoga bisa membantu.
DeleteJangan lupa dishare.
Terimakasih atas kunjungannya.
Sama-sama gan...
ReplyDeleteTerimakasih atas kunjungannya.
Izin, copy dan share terimakasih
ReplyDeleteIzin copy dan share
ReplyDeleteI Like Your Artcile. This Article is Amazing and Easy Tp Understand visit to know top Instagram Desigining account Click Here
ReplyDelete